Perbandingan Pemilu 2009 dan 2014 Versi Ketua KPU
Metrotvnews.com,
Jakarta: Ketua Komisi Pemilihan Umum Husni
Kamil Manik mengakui adanya kendala di sejumlah tempat pemungutan suara di
daerah, seperti surat suara tertukar, dan penundaan distribusi logistik pemilu
di wilayah Papua. Namun Husni mengklaim KPU cepat tanggap megnhadapi
permasalahan ini.
Di mana pada Pemilu 2009
penanganan surat saura tertukar dan pelaksanaan pemilu ulang serta susulan,
berlangsung lambat dibandingkan dengan pemilu kali ini yang telah menetapkan
pemungutan saura ulang atau susulan dilakukan pada rentan waktu 12-15 April
2014.
"Saya tidak tepat menilai, biar publik yang menilai. Tapi masalah-masalah yang timbul itu juga timbul di tahun 2009 lalu, kesalahannya sekarang belum bisa kita hitung mana yang besar. Cuma sekarang ada perbedaan penyelesaian masalahanya," ujar Husni kepada Metrotvnews.com, Kamis (10/4/2014).
"Saya tidak tepat menilai, biar publik yang menilai. Tapi masalah-masalah yang timbul itu juga timbul di tahun 2009 lalu, kesalahannya sekarang belum bisa kita hitung mana yang besar. Cuma sekarang ada perbedaan penyelesaian masalahanya," ujar Husni kepada Metrotvnews.com, Kamis (10/4/2014).
Husni mengklaim KPU telah
mempersiapkan mekanisme menghadapi persoalan yang muncul pada surat suara mulai
dari pencetakan, sortir, hingga distribusi surat saura sampai pada TPS.
"Untuk surat suara itu kita sudah menyiapkan kebijakannya jauh hari
sebelum hari H bagaimana cara menyelesaikannya," jelas dia.
Dia menjelaskan kasus
tertukarnya surat saura di sejumlah TPS yang mengakibatkan pemungutan suara
harus tertunda hingga bebarapa hari ke depan. Menurutnya tertukarnya surat
saura, masalahnya terletak pada proses sortir surat saura di tingkat kabupaten
kota. "Proses sortir surat saura di kabupaten kota, kalau tidak teliti di
sana maka akan terjadi pertukaran surat saura yang tidak pada tempatnya,"
terangnya.
Sementara tertundanya pemungutan
saura di Papua karena distribusi logistik pemilu yang terlambat, Husni
menjelaskan kendala lebih pada faktor cuaca. Dia mengatakan, logistik pemilu
tidak bisa didistribusikan ke TPS terlalu cepat karena faktor keamanan.
Sehingga logistik pemilu yang
sudah berada di KPU kabupaten kota wilayah Papua sejak Februari lalu harus
menunggu waktu jelang pemungutan saura untuk didistribusikan ke distrik dan
TPS.
"Di Papua kita tidak bisa
terlalu cepat mendistribusikan suara ke titik terjauh seperti di Yahukimo, itu
juga terjadi beberapa pemilu sebelumnya seperti 2009, kita sangat mengandalkan
transportasi udara karena itu daerah pegunungan," paparnya.
Sumber : http://pemilu.metrotvnews.com/read/2014/04/10/228869/perbandingan-pemilu-2009-dan-2014-versi-ketua-kpu
0 komentar:
Posting Komentar